Kamis, 05 September 2013

Kamera Video

Artikel: 

KAMERA VIDEO
Oleh: Rina Malia Candra


Kamera video adalah perangkat perekam gambar yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemmapuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubahnya menjadi mode digital elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman tahapan-tahapan dari suatu gerakan, semakin cepat putarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda anatara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut dengan kasat mata.
Macam-macam video dilihat dari fungsinya dpat dibedakan :
1.     Kamera standar broadcast
2.     Kamera semi bdoadcast
3.     Kamera home use
4.     Kamera handy cam
Pembagian berdasarkan format kamera video :
1.     Comcoder
2.     Comcoder mini DV
3.     Cocoder DVD

Format dalam Kamera video dibagi 2 bagian :
1.     Analog format yang terdiri dari standar VHS, VHS-C, super VHS, super VHS-C, 8mm, Hi-8
2.     Digital format yang terdiri dari miniDV, Digital8, DVD
Jenis-jenis kamera :
1.     Kamera studio
Kamera ini selain memilki kemampuan tersendiri juga ada beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama Camera Control Unit atau lebih dikenal dengan sebutan CCU. Seperti sistem kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada penelusuran sirkuit akan tetapi teknik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern. Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus.
2.     Kamera Broadcast Portable
Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untuk digunakan di studio atau
di lapangan. dengan lensa Zoom dan Viewfinder yang lebih besar maka
kamera portable juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih
ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa
bekerja di lapangan secara langsung. kamera portable memiliki semua
sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi - fungsi yang otomatis.
Kemera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera.
3.     Kamera kecil
Kamera ini lebih pupoler dengan nama Handycam. jenisnya kecil,
dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use.
4.     Sinematrography elektronik
Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didesain dengan
karakter menyerupai kamera Film, menggunakan tape yang selanjunya di transfer ke dalam bentuk selulid.
          Bagian-bagian Kamera
Kamera secara normal di desain agar cocok untuk aplikasi tertentu,
kamera studio misalnya, memilki :
1.     Viewfinder yang besar agar kameramenbisa dengan mudah mengoreksi focus secara akurat.
2.     Lensa kamera merupakan mata yang berfungsi menerima gambar
secara natural. lensa kamera memiliki penyesuai area, lensa jenis ini
disebut lensa zoom. Beam splitter (pembagi cahaya), di dalam system TV warna, warna gambar natural sebenarnya dibagi menjadi tiga versi identik yaitu  cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direfleksikan dari sebuah subjek. Hal ini bias dilakukan dengan tiga metode yaoti Dichroic mirror-Prisma blok khusus- Fitter bergaris.
3.     Tabung kamera, Solid-state image sensors (CCD) secara sederhana,
urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas
componen merah, hijau dan biru pada gambar berwarna.
informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima.
4.     Viewfinder, letak viewfinder lajimnya berada di paling atas kamera
atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki layar monochrome
atau hitam putih, namun kini ada juga yang telah memiliki layar warna
5.     Mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera
yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan kameramen.
6.     Kontrol Kamera
Semua jenis kamera memilki tiga urutan kontrol yaitu untuk penyesuaian selama pengambilan gambar, penyesuaian kembali ketika perubahan diinginkan, atau ketika ketika kamera ddiamkan sendirian.
Pada kamera studio sebagian control distel di CCU yang terpisah dari kamrea. Seorang CCU man akan mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bias maksimal. Jadi seorang cameramen akan konsentrasi pada framing saja.
7.     Lensa kamera, system pada lensa kamera secara noemal meiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bias distel secara manual atau semi otomatis.
8.     Focus, penyetelan jarak di mana gambar harus jelas atau fokus.
9.     F-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensa zoom, merubah jarak fokal (Focal leght) disesuaikan dengan berapa banyak pemandangan/gambar bisa dicapai.
10.                        Kontrol lensa, secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada kontrol lensa adalah agar gambar atau shot  bias jelas/focus, gambar bisa memiliki  kedalaman atau deft of field yang baik, shot memilki sudut yang baik, serta besar kecilnya gambar yang diinginkan.
Sudut lensa pada layar televisi umumnya memiliki proporsi 4:3, Lensa kamera secara normal bisa menangkap gambar dengan proporsi yang sama 4:3 Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan
lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga
narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi.
11.                        Kontrol zoom, berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan objek.
pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (telephoto)
jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau objek kelihatan
mendekat (zoom in), jika kontrol zoom dengan kode T yang ditekan maka objek akan menjauh (zoom out)

12.                        Focus untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa
dengan memutar ring focus. hal ini juga bisa disesuaikan dengan
merubah kontrol zoom. Focus juga akan jauh lebih mudah jika objek
yang kita shooting memiliki cahaya yang cukup
13.                        F-numbers (f-stop), f-stop sebenarnya bisa dihitung, ini persis seperti
pada lensa photo still (tustel). Angka - angka tersebut adalah
f/1.422.845.68 11 16 22 32 dalam kenyataannya angka - angka
tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. sebagai contoh :
dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memilki deft of field yang baik harus memilki perncahayaan yang exposure dan iris. Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah yang terang, hal ini tidak benar, yang benar adalah jika objek memilki tones yang benar.
Dalam kamera standar memiliki auto-iris , kalau fasilitas ini diaktifkan
maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka.
Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus
berpindah - pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama.
sayangnya jika fasilitas ini dipakai kadangkala objek menjadi tidak
konstan. jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali,
selanjunya gunakan manual iris. jika pindah lokasi atau pencahayaan
berbeda lakukan dengan auto-iris kembali, setelah itu kembali lagi ke manual.

Bahasa Kamera
Bahasa ka,era merupakan bahasa standar broadcast internasional, jadi bahasa digunakan di stasiun televisi manapun,
Berikut bahasa kamera yang umum digunakan :
ECU           : Extreme close-up (shot yang detail)
VCU           : Very close-up (shot muka dari dahi ke dagu)
BCU           : Big close-up (seluruh kepala)
CU              : Close-up (dari kepala sampai dada)        
MCU          : Medium close-up (dari kepala sampai perut)
Ms              : Mediun shot (seluruh badan sebelum kaki)
KNEE         : Knee shot (dari kepala hingga lutut)
MLS           : Mediun long shot (keseluruhan badan )
LS               : Long shot (keseluruhan ¾ sampai 1/3 tinggi layar)
ELS            : Extra long shot (XLS), (ong shot yang lebih extrim)
Zoom in      : Obyek seolah-olah mendekat ke kamera
Zoom out    : obyek seolah-olah menjauh dari kamera
Pan up/Tilt up      : kamera bergerak (mendongak) ke atas
Pan down/ Tilt down     : kamera bergerak ke bawah
Pan left       : kamera bergeser ke kiri
Pan right     : kamera bergeser ke kanan
Track in/Dolly in  : kamera track (bergerak) mendekat ke obyek
Track out/Dolly out       : kamera track (bergerak) menjauh ke obyek

Yang perlu diperhatikan dalam memilih kamera video yang baik adalah :
1.     Teknologi Image Engine diantaranya LCD, CRT, DLP dan LCOS
2.     Resolusi diantaranya SVGA, XVGA, SXGA dan UXGA, maka  pilihlah resolusi yang tinggi yaitu SVGA.
3.     Brightness (pencahayaan dengan ukuran ANSI lumines, maka pilihlah kamera dengan ANSI yang lebih besar.
4.     Koneksi mempengaruhi kualitas gambar VGA, RBG, RCA, SVIDEO, DVI, maka pilihlah yang paling lengkap.
Performa kamera video bias dilihat dari :
1.     Analisa gambar bergerak adalah kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2.     Titik lemah resolusi adalah menentukan nilai yang horizontal dan vertical, dan hanya sedikit yang menguji warna warni.
3.     White Balance adalah untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan  testchart yang tealah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true colour.
4.     Menghitung Noise adalah perbandingan antara signal dan noise power, dituliskan dalam decimal (dB), semakin tinggi dB nya berarti semakin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya.
5.     Cahaya sensitive adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan kamera untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk setting diafragma otomatisnya.
6.     Kompresi kontra kerugian adalah perbedaan antara rekaman dengan aslinya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar