Artikel:
KAMERA VIDEO
Oleh: Rina Malia Candra
Kamera video adalah perangkat perekam
gambar yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera
video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah
satu perangkat digitizer yang memiliki kemmapuan mengambil input data analog
berupa frekuensi sinar dan mengubahnya menjadi mode digital elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak frame
gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman
tahapan-tahapan dari suatu gerakan, semakin cepat putarannya semakin halus
gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda anatara frame namun kita sebagai
manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut dengan kasat mata.
Macam-macam video dilihat dari fungsinya
dpat dibedakan :
1.
Kamera
standar broadcast
2.
Kamera
semi bdoadcast
3.
Kamera
home use
4.
Kamera
handy cam
Pembagian berdasarkan format kamera
video :
1.
Comcoder
2.
Comcoder
mini DV
3.
Cocoder
DVD
Format dalam
Kamera video dibagi 2 bagian :
1.
Analog
format yang terdiri dari standar VHS, VHS-C, super VHS, super VHS-C, 8mm, Hi-8
2.
Digital
format yang terdiri dari miniDV, Digital8, DVD
Jenis-jenis
kamera :
1.
Kamera
studio
Kamera ini selain memilki kemampuan
tersendiri juga ada beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama Camera Control Unit atau lebih dikenal dengan
sebutan CCU. Seperti sistem kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada
penelusuran sirkuit akan tetapi teknik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit
terutama pada kamera studio modern. Karena ukuran kamera studio sangat berat
maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly
agar bisa berpindah atau digeser secara halus.
2.
Kamera
Broadcast Portable
Kamera
jenis ini lebih ramping, cocok untuk digunakan di studio atau
di lapangan. dengan lensa Zoom dan Viewfinder yang lebih besar maka
kamera portable juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih
ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa
bekerja di lapangan secara langsung. kamera portable memiliki semua
sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi - fungsi yang otomatis.
Kemera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera.
di lapangan. dengan lensa Zoom dan Viewfinder yang lebih besar maka
kamera portable juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih
ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa
bekerja di lapangan secara langsung. kamera portable memiliki semua
sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi - fungsi yang otomatis.
Kemera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera.
3.
Kamera
kecil
Kamera ini lebih pupoler dengan nama Handycam. jenisnya kecil,
dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use.
dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use.
4.
Sinematrography
elektronik
Jenis
kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didesain dengan
karakter menyerupai kamera Film, menggunakan tape yang selanjunya di transfer ke dalam bentuk selulid.
karakter menyerupai kamera Film, menggunakan tape yang selanjunya di transfer ke dalam bentuk selulid.
Bagian-bagian Kamera
Kamera secara normal di desain agar cocok untuk aplikasi tertentu,
kamera studio misalnya, memilki :
kamera studio misalnya, memilki :
1.
Viewfinder
yang
besar agar kameramenbisa dengan mudah mengoreksi focus secara akurat.
2.
Lensa kamera merupakan mata yang berfungsi
menerima gambar
secara natural. lensa kamera memiliki penyesuai area, lensa jenis ini
disebut lensa zoom. Beam splitter (pembagi cahaya), di dalam system TV warna, warna gambar natural sebenarnya dibagi menjadi tiga versi identik yaitu cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direfleksikan dari sebuah subjek. Hal ini bias dilakukan dengan tiga metode yaoti Dichroic mirror-Prisma blok khusus- Fitter bergaris.
secara natural. lensa kamera memiliki penyesuai area, lensa jenis ini
disebut lensa zoom. Beam splitter (pembagi cahaya), di dalam system TV warna, warna gambar natural sebenarnya dibagi menjadi tiga versi identik yaitu cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direfleksikan dari sebuah subjek. Hal ini bias dilakukan dengan tiga metode yaoti Dichroic mirror-Prisma blok khusus- Fitter bergaris.
3.
Tabung
kamera, Solid-state image sensors (CCD) secara sederhana,
urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas
componen merah, hijau dan biru pada gambar berwarna.
informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima.
urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas
componen merah, hijau dan biru pada gambar berwarna.
informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima.
4.
Viewfinder, letak viewfinder lajimnya berada di paling atas
kamera
atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki layar monochrome
atau hitam putih, namun kini ada juga yang telah memiliki layar warna
atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki layar monochrome
atau hitam putih, namun kini ada juga yang telah memiliki layar warna
5.
Mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera
yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan kameramen.
yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan kameramen.
6.
Kontrol Kamera
Semua jenis kamera memilki tiga urutan kontrol yaitu untuk
penyesuaian selama pengambilan gambar, penyesuaian kembali ketika perubahan
diinginkan, atau ketika ketika kamera ddiamkan sendirian.
Pada kamera studio sebagian control distel di CCU yang
terpisah dari kamrea. Seorang CCU man akan mengontrol terang gelap serta
keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bias maksimal. Jadi
seorang cameramen akan konsentrasi pada framing saja.
7.
Lensa kamera, system pada lensa
kamera secara noemal meiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bias distel
secara manual atau semi otomatis.
8.
Focus, penyetelan jarak di mana
gambar harus jelas atau fokus.
9.
F-stop, penyetelan variable
diafragma iris di dalam lensa zoom, merubah jarak fokal (Focal leght) disesuaikan
dengan berapa banyak pemandangan/gambar bisa dicapai.
10.
Kontrol lensa, secara keseluruhan
yang bisa dilakukan pada kontrol lensa adalah agar gambar atau shot bias jelas/focus, gambar bisa memiliki kedalaman atau deft of field yang baik, shot
memilki sudut yang baik, serta besar kecilnya gambar yang diinginkan.
Sudut lensa pada layar televisi umumnya memiliki proporsi
4:3, Lensa kamera secara normal bisa menangkap gambar dengan proporsi yang sama
4:3 Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan
lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga
narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi.
lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga
narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi.
11.
Kontrol zoom, berfungsi untuk mendekatkan atau
menjauhkan objek.
pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (telephoto)
jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau objek kelihatan
mendekat (zoom in), jika kontrol zoom dengan kode T yang ditekan maka objek akan menjauh (zoom out)
pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (telephoto)
jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau objek kelihatan
mendekat (zoom in), jika kontrol zoom dengan kode T yang ditekan maka objek akan menjauh (zoom out)
12.
Focus untuk membuat gambar menjadi
fokus, setel atau adjust lensa
dengan memutar ring focus. hal ini juga bisa disesuaikan dengan
merubah kontrol zoom. Focus juga akan jauh lebih mudah jika objek
yang kita shooting memiliki cahaya yang cukup
dengan memutar ring focus. hal ini juga bisa disesuaikan dengan
merubah kontrol zoom. Focus juga akan jauh lebih mudah jika objek
yang kita shooting memiliki cahaya yang cukup
13.
F-numbers (f-stop),
f-stop sebenarnya bisa dihitung, ini
persis seperti
pada lensa photo still (tustel). Angka - angka tersebut adalah
f/1.422.845.68 11 16 22 32 dalam kenyataannya angka - angka
tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. sebagai contoh :
dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memilki deft of field yang baik harus memilki perncahayaan yang exposure dan iris. Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah yang terang, hal ini tidak benar, yang benar adalah jika objek memilki tones yang benar.
pada lensa photo still (tustel). Angka - angka tersebut adalah
f/1.422.845.68 11 16 22 32 dalam kenyataannya angka - angka
tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. sebagai contoh :
dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memilki deft of field yang baik harus memilki perncahayaan yang exposure dan iris. Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah yang terang, hal ini tidak benar, yang benar adalah jika objek memilki tones yang benar.
Dalam kamera standar memiliki auto-iris ,
kalau fasilitas ini diaktifkan
maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka.
Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus
berpindah - pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama.
sayangnya jika fasilitas ini dipakai kadangkala objek menjadi tidak
konstan. jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali,
selanjunya gunakan manual iris. jika pindah lokasi atau pencahayaan
berbeda lakukan dengan auto-iris kembali, setelah itu kembali lagi ke manual.
maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka.
Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus
berpindah - pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama.
sayangnya jika fasilitas ini dipakai kadangkala objek menjadi tidak
konstan. jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali,
selanjunya gunakan manual iris. jika pindah lokasi atau pencahayaan
berbeda lakukan dengan auto-iris kembali, setelah itu kembali lagi ke manual.
Bahasa Kamera
Bahasa ka,era merupakan bahasa
standar broadcast internasional, jadi
bahasa digunakan di stasiun televisi manapun,
Berikut bahasa kamera yang umum
digunakan :
ECU :
Extreme close-up (shot yang detail)
VCU :
Very close-up (shot muka dari dahi ke
dagu)
BCU :
Big close-up (seluruh kepala)
CU :
Close-up (dari kepala sampai dada)
MCU : Medium close-up
(dari kepala sampai perut)
Ms : Mediun shot (seluruh badan sebelum
kaki)
KNEE : Knee shot (dari
kepala hingga lutut)
MLS : Mediun long shot
(keseluruhan badan )
LS :
Long shot (keseluruhan ¾ sampai 1/3 tinggi layar)
ELS : Extra long shot (XLS), (ong shot yang lebih extrim)
Zoom in : Obyek
seolah-olah mendekat ke kamera
Zoom out : obyek
seolah-olah menjauh dari kamera
Pan up/Tilt up :
kamera bergerak (mendongak) ke atas
Pan down/ Tilt down :
kamera bergerak ke bawah
Pan left : kamera
bergeser ke kiri
Pan right : kamera
bergeser ke kanan
Track in/Dolly in :
kamera track (bergerak) mendekat ke obyek
Track out/Dolly out :
kamera track (bergerak) menjauh ke obyek
Yang perlu diperhatikan dalam memilih kamera video yang baik
adalah :
1.
Teknologi Image Engine diantaranya
LCD, CRT, DLP dan LCOS
2.
Resolusi diantaranya SVGA, XVGA,
SXGA dan UXGA, maka pilihlah resolusi
yang tinggi yaitu SVGA.
3.
Brightness
(pencahayaan dengan ukuran ANSI lumines, maka pilihlah kamera dengan ANSI yang
lebih besar.
4.
Koneksi mempengaruhi kualitas gambar
VGA, RBG, RCA, SVIDEO, DVI, maka pilihlah yang paling lengkap.
Performa kamera video bias dilihat dari :
1.
Analisa gambar bergerak adalah
kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2.
Titik lemah resolusi adalah
menentukan nilai yang horizontal dan vertical, dan hanya sedikit yang menguji
warna warni.
3.
White Balance
adalah untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang tealah
distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true colour.
4.
Menghitung Noise adalah perbandingan antara signal dan noise power, dituliskan dalam decimal
(dB), semakin tinggi dB nya berarti semakin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya.
5.
Cahaya sensitive adalah berapa lama
waktu yang dibutuhkan kamera untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama
ulang waktu penyesuaian semakin buruk setting diafragma otomatisnya.
6.
Kompresi kontra kerugian adalah
perbedaan antara rekaman dengan aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar